Kembali Diprediksi, 2020 Bakal Jadi Tahunnya Cryptocurenncy



Banyak dari kalangan pakar mengatakan: Tren investasi Cryptocurrency pada 2019 menunjukkan perubahan dari perilaku investasi yang spekulatif dan seringkali menyebabkan volatilitas, menjadi perilaku investasi yang lebih konservatif dan menciptakan iklim investasi yang relatif lebih stabil.

Para investor kini dinilai menggunakan cryptocurrency untuk mendiversifikasi instrumen investasi. Kondisi ini memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi karena pasar bergerak ke posisi risk-off.

Tren ini sebagian dipengaruhi oleh pembelian koin oleh lebih banyak investor institusional yang menyeimbangkan pengaruh spekulan jangka pendek dengan strategi investasi jangka panjang.

Cryptocurrency perlahan-lahan menjadi bagian dari lanskap keuangan masyarakat. Berkembang pesatnya ekosistem cryptocurrency mendorong regulator di seluruh dunia mempercepat upaya mereka untuk menciptakan regulasi yang merangkul atau mengendalikan pasar cryptocurrency.

Perkembangan yang begitu cepat ini dipengaruhi oleh Facebook yang memasuki pasar cryptocurrency dengan proyek Libra. Pada tahun 2020, Luno memproyeksikan tren positif ini terus berlanjut.

Luno juga memproyeksikan sejumlah kesepakatan global terkait cyptocurrency akan mulai berlaku pada 2020. Pada bulan Oktober, negara-negara G7 menguraikan perlunya peraturan stablecoin, ini memberikan tanda positif bahwa pedoman atau undang-undang terkait cryptocurrency dapat diproduksi tahun depan.

Jepang juga telah mengesahkan RUU terkait cryptocurrency pada bulan Mei yang akan memperkuat posisi hukum cryptocurrency yang ada di negara itu. RUU tersebut akan mulai berlaku pada bulan April tahun depan.

Salah satu regulasi utama yang akan diperkenalkan tahun depan adalah the 5th Anti-Money Laundering Directive (Pedoman Pencegahan Pencucian Uang).

Untuk perusahaan yang membeli dan menjual aset crypto, 5th Anti-Money Laundering Directive (5AMLD) akan mengharuskan mereka mendaftar pada regulator keuangan nasional. Regulasi ini juga menyatakan persyaratan minimum untuk proses AML, mirip dengan yang regulasi yang berlaku untuk jenis aset tradisional.

Selama ini banyak negara kehilangan potensi keuntungan dari Bitcoin dan cryptocurrency lainnya karena kurangnya kesempatan untuk menggunakannya. Ada beragam pengecer baik besar maupun kecil, yang bersedia mengintegrasikan layanan mereka. Dua diantaranya adalah Whole Foods Market dan Office Depot dan Nordstrom.

Pada tahun 2020, Luno memproyeksikan tren ini akan berlanjut. Starbucks, misalnya, telah mengumumkan bahwa mereka akan mengintegrasikan layanan pembayaran kripto Bakkt pada paruh pertama tahun 2020.

Pada tahun 2020 akan ada sejumlah peristiwa yang memungkinkan cryptocurrency bertransisi ke peran baru dalam layanan keuangan global. Proyek besar yang mendorong transisi ini adalah Libra.

Proyek Libra telah menuai kritik dari semua pihak, dengan sejumlahn regulator bersatu untuk menyerang CEO Facebook Mark Zuckerburg dan CEO Libra David Marcus. Meskipun dihantam, mereka tetap bertahan. Proyek ini berkembang pesat.

Empat puluh dompet, alat, dan block explorer ditambah 1.700 komitmen GitHub kini telah dibangun di atas blockchain testnet yang telah menunjukkan 51.000 transaksi tiruan dalam dua bulan terakhir.

Node Libra yang memproses transaksi sekarang dijalankan oleh Coinbase, Uber, BisonTrails, Iliad, Xapo, Anchorage, dan Calibra Facebook. Perkembangan ini mendorong penggunaan mainnet pada tahun 2020 sesuai rencana.

Dengan Libra berencana untuk mendaftarkan lebih dari 80 anggota untuk proyek tersebut, dampak potensialnya akan sangat besar. Tinggal menunggu waktu dan Libra akan menjadi game changer untuk sektor ini.

Selain tren global, Malaysia kini menyambut kembali perusahaan kripto kembali ke wilayah tersebut, sementara Korea Selatan dan Thailand juga mulai menerapkan peraturan baru yang seharusnya membuka jalan bagi kemajuan kripto.